SAFARI INTERNET RAMADHAN 1427 H

Blog ini merupakan situs spesial Ramadhan 1427 H. Tujuannya untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang seputar aktifitas masyarakat di Kalimantan Timur – khususnya Kota Samarinda – dalam mengisi bulan Ramadhan. Menyebarluaskan pengetahuan, pengalaman dan wawasan keislaman berdasarkan syariah. Menumbuhkan minat masyarakat untuk gemar menulis melalui opini, reportase, forum dialog dan berbagai bentuk komunikasi interaktif.

Monday, October 02, 2006

Jukir Liar Panen

Membludaknya pengunjung pasar Ramadhan menjadi lahan menguntungkan bagi juru parkir (jukir). Meski keberadaannya bisa dipastikan ilegal (liar), namun nyatanya saban tahun mereka selalu hadir. foto: mansyah

SEPERTI halnya di setiap kegiatan yang menghadirkan banyak orang, maka peran juru parkir (jukir) dadakan selalu siap. Demikian pula yang terlihat di hampir setiap pasar Ramadhan yang tersebar di Samarinda saat Ramadhan kali ini. Tak heran, jika banyaknya pengunjung merupakan masa panen bagi jukir dadakan.
Sebut saja pengakuan Anto, salah seorang jukir yang ditemui di tempatnya mangkal di pasar Ramadhan Jalan Kesuma Bangsa. Pemuda ini mengaku, keramaian seperti kegiatan pasar Ramadhan merupakan rutinitas pekerjaannya setiap tahun. Bahkan ia bercerita, meski bukan bulan puasa, profesinya memang sebagai jukir di kawasan tersebut.
“Sebelumnya saya memang tukang parkir di daerah sini, yaa lumayan ada kegiatan pasar Ramadhan,” ujarnya dibenarkan oleh teman sesama profesinya.
Lebih lanjut Anto mengatakan, meski ada anjuran agar pungutan parkir kendaraan roda dua Rp500 sedangkan roda empat Rp1.000, tapi ia menganggap tidaklah berlebihan jika ditarik lebih. Biasanya, ia dan rekan-rekannya mematok roda dua Rp1.000. Alasannya, kalau cuma Rp500 belumlah mencukupi dirinya untuk membeli kue berbuka dan makan. Sedangkan petugas parkir yang berjaga ada 20-an orang.
“Yaa nggak cukuplah untuk beli kue dan buat makan Mas. Yang jagain (jukir) aja banyak, paling berapa dapatnya. Tapi terserah warga yang ingin memberi,” ujarnya sembari mengaku, sore itu ia baru mengantongi Rp7 ribu dari hasil keringatnya sejak pukul 13.00 Wita.
ash

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home